Mengenal CNAME: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Konfigurasi Lengkap
Dalam dunia pengelolaan domain dan DNS, istilah CNAME (Canonical Name) sering kali muncul, terutama bagi para webmaster dan pengelola situs web. Memahami CNAME sangat penting untuk memastikan bahwa pengunjung dapat mengakses situs Anda dengan lancar, terlepas dari variasi alamat yang mereka gunakan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu CNAME, fungsinya, cara kerjanya, serta langkah-langkah konfigurasi yang tepat.

Apa Itu CNAME?
CNAME, atau Canonical Name, adalah jenis record dalam sistem DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk membuat alias dari satu domain ke domain lainnya. Dengan menggunakan CNAME, Anda dapat mengarahkan subdomain atau domain alternatif ke domain utama, sehingga memudahkan pengelolaan dan akses oleh pengguna.
Contoh Sederhana:
Jika Anda memiliki domain utama baiklah.com
, dan ingin agar pengguna yang mengetik www.baiklah.com
tetap diarahkan ke situs yang sama, Anda dapat menggunakan CNAME untuk mengarahkan www.baiklah.com
ke baiklah.com
.
Cara Kerja CNAME
Ketika pengguna memasukkan alamat seperti www.baiklah.com
di browser, DNS resolver akan mencari record CNAME untuk www.baiklah.com
. Jika ditemukan, resolver akan mengetahui bahwa www.baiklah.com
adalah alias dari baiklah.com
, dan kemudian akan mencari A record dari baiklah.com
untuk mendapatkan alamat IP yang sesuai. Akhirnya, pengguna akan diarahkan ke situs yang dihosting di alamat IP tersebut.
Perbedaan dengan A Record:
- A Record: Menghubungkan domain langsung ke alamat IP.
- CNAME Record: Menghubungkan domain atau subdomain ke domain lain.
Fungsi Utama CNAME

- Mengelola Subdomain: CNAME memungkinkan Anda untuk mengarahkan berbagai subdomain ke domain utama, seperti
blog.baiklah.com
ataushop.baiklah.com
kebaiklah.com
. - Mendukung Domain Internasional: Jika Anda memiliki domain dengan kode negara (ccTLD) seperti
.id
,.us
, atau.jp
, CNAME dapat digunakan untuk mengarahkan domain tersebut ke domain utama Anda. - Integrasi dengan Layanan Pihak Ketiga: Saat menggunakan layanan seperti Blogger, Shopify, atau platform lainnya, CNAME digunakan untuk mengarahkan subdomain Anda ke layanan tersebut.
- Mengelola Layanan Berbasis Web: Untuk layanan seperti
mail.baiklah.com
atauftp.baiklah.com
, CNAME dapat digunakan untuk mengarahkan subdomain tersebut ke server yang sesuai.
Batasan Penggunaan CNAME
- Tidak Dapat Mengarah ke Alamat IP: CNAME harus mengarah ke nama domain, bukan langsung ke alamat IP.
- Tidak Dapat Digunakan Bersama Record Lain: Domain yang memiliki CNAME tidak boleh memiliki record DNS lain seperti MX atau A record.
- Tidak Cocok untuk Root Domain: CNAME tidak dapat digunakan pada root domain (misalnya,
baiklah.com
), karena dapat menyebabkan konflik dengan record DNS lainnya.
Cara Konfigurasi CNAME di cPanel
- Login ke cPanel: Akses cPanel melalui
baiklah.com/cpanel
dan masukkan kredensial Anda. - Buka Zone Editor: Di dashboard cPanel, cari dan klik “Zone Editor” di bagian “Domains”.
- Tambahkan CNAME Record:
- Klik “Manage” pada domain yang ingin Anda konfigurasi.
- Klik “Add Record” dan pilih “CNAME”.
- Isi kolom “Name” dengan subdomain yang ingin Anda arahkan (misalnya,
www
). - Isi kolom “CNAME” dengan domain tujuan (misalnya,
baiklah.com
). - Klik “Add Record” untuk menyimpan perubahan.
- Verifikasi dan Propagasi: Perubahan DNS biasanya memerlukan waktu propagasi hingga 24 jam. Gunakan tools seperti DNS Checker untuk memverifikasi apakah CNAME telah berhasil dikonfigurasi.
Tips Tambahan
- Gunakan CNAME untuk Subdomain: Idealnya, CNAME digunakan untuk subdomain, bukan untuk root domain.
- Hindari Penggunaan Bersama Record Lain: Pastikan domain yang Anda konfigurasi dengan CNAME tidak memiliki record DNS lain yang dapat menyebabkan konflik.
- Perhatikan Waktu Propagasi: Setelah melakukan perubahan, beri waktu untuk propagasi sebelum melakukan pengujian akses.
Kesimpulan
CNAME adalah alat yang sangat berguna dalam pengelolaan domain dan DNS, memungkinkan fleksibilitas dalam mengarahkan subdomain dan integrasi dengan layanan pihak ketiga. Dengan memahami cara kerja dan batasannya, Anda dapat mengoptimalkan konfigurasi DNS untuk memastikan akses yang lancar ke situs Anda.
Jika Anda memerlukan panduan lebih lanjut atau memiliki pertanyaan spesifik, jangan ragu untuk menghubungi penyedia hosting Anda atau mencari bantuan dari komunitas pengembang web.