Kita bahas tentang e-Government atau disebut letter “e” adalah Elektronik atau Digital digunakan sebagai Lingkup pemanfaatan berbagai teknologi informasi dan komunikasi antar organisasi perangkat daerah di Pemerintahan.
TIK bukan hanya melingkup terkait SMS, Whatsapp, Email, Media Sosial dan sebagainya. Melainkan elektronik yang sudah ber-evolusi menjadi digital dan dapat di akses oleh banyak orang melalui internet dan dimanfaatkan kembali informasi yang telah ada. Dengan bantuan beberapa teknologi yang telah ada seperti Internet, Komputer, Server, Internet Protokol, dan Website yang bergabung dan menjadi sebuah tempat yang dapat dilihat, dirasakan, dalam sebuah infrastruktur yang diciptakan oleh beberapa Team Teknologi yang sering kita sebut sebagai Ahli Programming, Ahli Networking, Ahli Marketing, Ahli Computing, Ahli Hacking, Ahli Hosting dan lainnya. Beberapa ahli yang bergabung di dalam sebuah proses e-Government tersebut turut membuat praktik Digitalisasi Pemerintahan modern menjadi sukses.
e-Government ini menjadi sebuah entitas pelayanan terdepan berbasis elektronik dengan pengintegrasian teknologi/infrastruktur/manusia/kebiasaan berjalan dengan baik dan optimal, tidak hanya berkaitan dengan TIK, karena tersadar bahwa human behavior juga harus turut andil agar terciptakan 50% keberhasilan dari digitalisasi tersebut.
Penerapan e-Government penting sekali terkait arus timbal balik, baik dalam ruang lingkup internal itu sendiri dan ruang lingkup eksternal kembali. Jika sebuah proses dikatakan berhasil maka dalam e-Government dapat melakukan arus bolak balik dengan kesulitan yang diminimalisir baik itu Pemerintah ke Pemerintah atau Masyarakat dengan Pemerintah sebaliknya.
Kenapa e-Government adalah Garda Terdepan?
- Meningkatkan Pelayanan Publik
Penerapan e-Government adalah upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, akses publik, fungsi digital, dimana teknologi dan informasi menjadi sangat mudah di akses. - New Normal
Menormalisasi setiap pekerjaan dan dapat mengeluarkan output kerja yang jelas dan dapat digunakan kembali adalah tugas paling penting e-government. Pelayanan pemerintah dapat terganggu apabila koneksi buruk, server mati. Maka muncul istilah “New Normal” adalah membentuk kebiasaan baru agar lebih fokus ke hal-hal baru yang lebih bermanfaat dan berkembang, mudah dan cepat. - Biaya Sangat Murah
Pemanfaatan e-government terus di aplikasikan pada banyka sektor pemerintahaan, efektif, dan menghemat pengeluaran anggaran. Penggunaan e-government juga mengurangi angka korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pemerintahaan. Karena transparansi yang dilakukan secara online sehingga meminimalkan adanya kesalahan atau human error.
Berikut adalah jenis e-Government yang telah ada saat ini:
- Government to Citizen atau Government to Customer (G2C)
Government to citizen atau customer adalah mengacu pada penyampaian informasi dan layanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Government to citizen bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat serta efisiensi waktu dan tenaga dalam pelayanan. Contoh dari government to citizen ini adalah layanan pajak online, website pencari kerja disnaker, aplikasi SIM online. - Government to Employee (G2E)
Government to employee merujuk pada sistem atau layanan digital pemerintahan yang memungkinkan komunikasi internal pemerintahan secara efektif dan efisien. E-government memungkinkan karyawan beraktifitas secara paperless dan meningkatkan kemudahan untuk mengirim dokumen antar karyawan di seluruh divisi. Contoh dari penerapan jenis government to employee yaitu e-learning, e-payroll, e-training. - Government to Business (G2B)
Sedangkan government to business merupakan layanan yang mengintegrasikan pemerintah dan komunitas bisnis. Hal ini digunakan dengan tujuan untuk membuat lingkungan bisnis yang kondusif agar para pelaku industri bisa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis mereka di Indonesia. Contoh dari penerapan government to business yaitu aplikasi SIUP online, aplikasi pajak perseroan, hukum bisnis dan segala aplikasi pemerintahan yang melibatkan pelaku bisnis. - Government to Government (G2G)
Government to government merupakan penerapan sistem interaksi non-komersial online dalam pemerintahan, baik internal maupun lintas departemen, divisi, dan institusi pemerintahan. Penerapan ini dapat berupa kolaborasi vertikal misal antara kabupaten, provinsi, atau pusat, dan kolaborasi horizontal misal antar dinas atau kota. Contoh penerapan dari government to government adalah e-budgeting, e-surat, dan aplikasi SIMDA.
Membahas tentang Keuntungan dan Kelebihan
- Pelayanan dapat dilakukan dalam kurun waktu 24 jam penuh, menjadi suatu keunggulan, keterbukaan, ketangkasan informasi pemerintah terhadap masyarakat. Membuka hubungan baik antar organisasi ataupun masyarakat.
- Kemudahan masyarakat mengakses informasi terbaru, kebijakan terbaru, program terbaru, bantuan sosial terbaru dan lainnya.
Mewujudkan Good Corporate Governance - Pelayanan pemerintah menjadi lebih efisien dan efektif (walaupun dalam praktiknya banyak yang masih bertentangan)
- Mengubah Kebiasaan (Human Behavior) yang sudah ditekankan bahwa setiap orang memiliki kapasitas berbeda, setiap orang memiliki ciri khas berbeda, setiap orang menolak inovasi, setiap orang mampu beradaptasi, setiap orang berbagi, dan setiap orang adalah guru bersama. Maka e-government mampu mewujudkan kebiasaan baru dengan mengikuti teknologi.
Penerapan e-Government sering sekali dapat penolakan, terbilang dari kebiasaan yang terbolak-balik, antara ikut masuk dalam proses atau meninggalkan proses tersebut. Timbal balik juga menjadi salah satu pertimbangan yang dianggap gagal, apakah hal tersebut karena kesulitan atau karena birokrasi ataupun pengaruh eksternal. Walaupun sudah sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government untuk membentuk pemerintahaan yang bersih, transparan, dan mampu bertindak tegas dan memiliki solusi dari perubahan yang signifikan.
Fakta dilapangan e-Government sangatlah penting dari apa yang sudah terjadi dan dapat kita jadikan sebagai pembelajaran bahwa “Timbal Balik atau Bolak-Balik” bukan untuk menyalahkan organisasi tertentu ataupun menyalahkan eksternal/internal ataupun memaksa untuk mengikuti apa yang telah ada yang masih belum sempurna. Hal yang paling dasar tugas e-Government adalah mengubah kebiasaan dengan komputer dan internet, lalu memberikan pelajaran dan panduan agar tetap di jalur yang benar tanpa penolakan atau pemaksaan dilapangan. Kita harus sepakat bahwa Harmonisasi itu dilatih dari hari ke hari.
Mari Kita Bahas Bersama di Kolom Komentar, hehe kalau bisa Kekurangan e-Government apa saja sih? dan Perbedaan e-Government dan e-Governance kayaknya menarik tuh?
Untuk menjadi bahan acuan kita bersama dan saling berbenah. Terimakasih.