Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

JASA DAN PRODUK DIGITAL 2025

admin@boimeningkat.com

+628527666150

Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Apa itu XSS? Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Mengatasinya (Lengkap)

ARTIKEL POPULER

Boi Meningkat
Boi Meningkathttps://boimeningkat.com
Boi Meningkat Manalu adalah seorang penggiat internet di bidang IT, belajar mikrotik, belajar programmer, belajar tentang teknologi komputer, membantu para UMKM, menjadi digital talent enthusiast dan bermanfaat kepada setiap orang.

Waspadai XSS: Serangan Siber Tersembunyi yang Bisa Mencuri Data Anda

Cross Site Scripting atau XSS adalah salah satu jenis serangan siber berbahaya yang kerap menjadi momok bagi pengembang web. Bahkan perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, dan PayPal pun pernah menjadi target serangan ini.

Serangan XSS mengeksploitasi celah keamanan di sisi klien untuk menyisipkan skrip berbahaya—umumnya berbasis JavaScript—ke dalam halaman web. Skrip ini kemudian dapat mencuri data pengguna, menyebarkan malware, atau bahkan digunakan untuk aksi phishing tanpa disadari oleh korban.

Lengkap Tentang Xss Scripting Web
Lengkap Tentang Xss Scripting Web

Apa Itu XSS?

XSS (Cross Site Scripting) adalah bentuk dari code injection attack, di mana penyerang menyisipkan kode berbahaya ke dalam halaman web yang kemudian akan dijalankan oleh browser pengguna. Biasanya, kode tersebut berupa JavaScript yang dieksekusi tanpa otorisasi.

Tujuan utama serangan ini adalah mencuri informasi pribadi seperti data login, token sesi, atau mengontrol akun pengguna dengan menyamar sebagai pemilik akun tersebut.

Bagaimana Cara Kerja XSS?

Apa itu XSS? Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Mengatasinya (Lengkap)
Cara Kerja Xss
  1. Eksploitasi Celah Input: Penyerang menemukan input pada halaman web yang tidak disanitasi dengan benar, seperti kolom komentar, formulir kontak, atau URL.
  2. Penyisipan Skrip Berbahaya: Skrip JavaScript dimasukkan melalui input tersebut.
  3. Eksekusi Otomatis oleh Browser: Saat pengguna mengakses halaman yang terinfeksi, skrip berbahaya berjalan secara otomatis.
  4. Aksi Jahat Dimulai: Skrip dapat mengirim data sensitif ke server penyerang, melakukan aksi atas nama pengguna, atau mengalihkan ke situs phishing.

Jenis-Jenis XSS

  1. Stored XSS (Persistent)
    Kode berbahaya disimpan secara permanen di server (misalnya di database), dan akan dijalankan setiap kali halaman dimuat oleh pengguna. Ini adalah jenis XSS yang paling berbahaya.
  2. Reflected XSS
    Serangan ini terjadi saat skrip berbahaya tercermin langsung dari permintaan HTTP (seperti URL) dan dijalankan oleh browser pengguna. Tidak bersifat permanen dan biasanya digunakan dalam kombinasi dengan rekayasa sosial.
  3. DOM-Based XSS
    Terjadi ketika manipulasi DOM oleh JavaScript di sisi klien menyebabkan eksekusi skrip berbahaya, tanpa interaksi langsung dengan server.
  4. Blind XSS
    Payload disuntikkan ke sistem, tetapi hasilnya tidak terlihat oleh penyerang secara langsung. Skrip bisa aktif ketika data divisualisasikan oleh admin atau pengguna tertentu di panel backend.
  5. Self-XSS
    Korban dengan sukarela menjalankan kode berbahaya di konsol browser mereka sendiri karena tertipu oleh penyerang—seringkali digunakan untuk mencuri kredensial.
ARTIKEL MENARIK:  Panduan Utama untuk Mengalihkan Panggilan Telepon Biasa

Bahaya XSS

  • Pencurian data pribadi (seperti cookie, kredensial login)
  • Penyalahgunaan sesi (session hijacking)
  • Phishing dan penipuan
  • Penyebaran malware
  • Kerusakan reputasi situs dan kerugian bisnis

Cara Mencegah XSS

Apa itu XSS? Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Mengatasinya (Lengkap)
Cara Antisipasi Dan Mencegah Xss

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi aplikasi atau website Anda dari serangan XSS:

  • Sanitasi dan validasi input: Gunakan whitelist validation dan escape karakter khusus.
  • Gunakan Content Security Policy (CSP): Membatasi sumber daya eksternal yang dapat dijalankan oleh browser.
  • Encode output: Pastikan output ke HTML, JavaScript, dan URL dienkode dengan benar.
  • Gunakan framework modern: Library seperti React dan Vue secara default mencegah XSS dengan sistem rendering yang aman.
  • Update software secara rutin: Termasuk CMS, plugin, dan dependencies lainnya.
  • Audit keamanan aplikasi secara berkala: Gunakan tools seperti OWASP ZAP atau Burp Suite.

Penutup

XSS mungkin tampak seperti masalah kecil, namun konsekuensinya sangat besar jika dibiarkan. Serangan ini dapat merusak kepercayaan pengguna dan menimbulkan kerugian finansial yang serius.

Sebagai pemilik website atau pengembang aplikasi, memahami cara kerja dan pencegahan XSS bukan hanya sebuah kewajiban, tapi juga investasi penting demi keamanan dan keberlangsungan bisnis digital Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

ARTIKEL TERBARU