Setiap brand bisnis itu butuh kepercayaan konsumennya. Baik kepercayaan dari segi kualitas produk atau jasa, kecepatan pelayanan, dan semua hal yang terkait dengan model bisnis. Rasa percaya konsumen terhadap model ini adalah salah satu wujud dari model bisnis atau brand awareness. Sayangnya, untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan ini tidak pernah mudah.
Membangun model bisnis itu tidak bisa instan. Anda perlu menyusunnya step-by-step karena model bisnis ini berkaitan erat dengan konsumen Anda. Anda mungkin bisa melakukan analisis mendalam, tapi kenyataan di lapangan tetap tidak bisa diprediksi hasilnya.
Oleh karena itu, kini banyak pemilik bisnis yang melakukan berbagai cara mulai dari promo besar-besaran, CSR, endorsement dan upaya serupa lain hanya untuk mendapatkan model bisnis yang dikenal masyarakat.
Di artikel ini akan dibahas semua hal yang Anda butuhkan ketika ingin menciptakan BRAND AWARENES terhadap model yang sedang Anda bangun sekarang ini.
Definisi Lengkap Brand Awareness
Secara sederhana, model bisnis itu berbicara tentang sejauh mana seseorang mengenal sebuah merek tertentu. Mengenal di sini tidak hanya sekedar tau, tapi sudah benar-benar paham dan merasa dekat dengan merek tersebut.
Brand Awareness atau dikenal juga dengan kesadaran merek atau bisnis adalah sebuah langkah awal bagi calon konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Sebuah model yang berhasil membangun model bisnis atau brand awareness tidak akan terlalu khawatir tentang penjualan produknya. Sebab, mereka sudah punya market yang sadar dan loyal terhadap mereka.
Selain tidak perlu terlalu khawatir soal penjualan produk atau jasa, brand awareness juga menjadi semacam jaminan bagi model. Ketika sebuah model mengalami kendala tertentu atau terkena situasi yang sulit, konsumen mereka akan setia membela.
Rasa percaya yang begitu besar terhadap model membuat konsumen merasa aman meskipun model melakukan kesalahan. Mereka cenderung memaklumi dan memaafkan kesalahann yang dilakukan oleh model. Meskipun dalam situasi ini, model juga tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan dari konsumennya.
Pentingnya Brand Awareness Bagi Perusahaan
Percaya atau tidak, kini banyak perusahaan berani mengeluarkan price range yang besar hanya demi mendapatkan model bisnis. Hal tersebut tentu menjadi gambaran betapa pentingnya sebuah pencitraan merek. Beberapa hal yang membuat model bisnis begitu penting adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan Ekuitas Merek
Adanya model bisnis dapat menciptakan apa yang disebut dengan ekuitas merek. Ekuitas merek adalah penilaian merek sebagai suatu aset yang terpisah. Contoh sederhana dari ekuitas merek adalah ketika ada penawaran yang sama dari model yang berbeda, Anda akan cenderung memilih model yang Anda kenal.
Kenapa begitu?
Pada tahap seperti ini, model dinilai sudah memiliki “ekuitas merek”. Konsumen sudah bisa melihat merek Anda adalah yang terbaik.
Misalnya sepatu Nike sedang diskon as much as 50%, bersamaan pada hari itu ada merek lain yang juga diskon as much as 70%. Karena Anda lebih acquainted dan lebih menganggap sepatu merek Nike adalah yang terbaik, maka Anda akan tetap membelinya meskipun ada sepatu lain yang diskonnya lebih besar.
Prinsip utama dari ekuitas merek adalah semakin banyak orang menyadari suatu merek, maka semakin berharga pula merek tersebut.
2. Menumbuhkan Kepercayaan Pelanggan
Ketika bicara tentang meningkatkan kesadaran merek, hal yang mengikuti di belakangnya adalah kepercayaan orang terhadap merek tersebut. Model Bisnis berfungsi untuk membuat orang percaya dengan model Anda.
Contoh nyata dari kepercayaan orang yang dibangun karena model bisnis adalah ketika Anda mengunjungi tempat baru dan ingin membeli makanan. Di sekitar Anda banyak tempat makan mulai dari road meals hingga restoran mewah. Tapi di sekitar tempat tersebut juga ada McDonald.
Di situasi tersebut, besar kemungkinan Anda akan memilih makan di Mc Donald. Hal ini didasari atas rasa percaya Anda terhadap McDonald. Dibanding mencoba makanan lain yang belum tentu price it, McDonald adalah pilihan yang tepat dan sudah terjamin baik harga maupun kualitas produk makanannya.
3. Membangun Komunitas Pelanggan
Bagi sebuah model, memiliki komunitas pelanggan yang stable adalah salah satu impian yang selalu ingin diwujudkan. Dengan komunitas pelanggan, Anda akan lebih mudah dalam melakukan promosi, membangun interaksi, maupun menjual produk atau jasa.
Komunitas ini terbangun atas dasar loyalitas pelanggan. Dan loyalitas pelanggan ini terbentuk karena adanya model bisnis.
Model Recognition VS Brand Awareness
Sekilas terlihat sama tapi sebenarnya berbeda. Model recognition dan model bisnis itu dua hal yang sering membuat bingung masyarakat awam. Definisi keduanya seringkali tertukar. Padahal, perbedaan antara dua hal ini bisa dibilang cukup signifikan.
Model recognition atau pengenalan model adalah sejauh mana konsumen dapat mengidentifikasikan model Anda berdasarkan pengenalan visible, seperti warna, emblem dan aspek visible lain. Misalnya, jika Anda melihat banner dengan tiga garis berwarna merah, biru, kuning, maka yang pertama muncul adalah Indomaret. Bahkan sebelum Anda melihat tulisan “Indomaret”.
Sedangkan pengertian model bisnis atau kesadaran merek berada selangkah lebih maju. Pada tahap ini, pelanggan tidak hanya mampu mengidentifikasikan dari segi visible, tapi sudah masuk ke tahap persepsi. Mereka melibatkan emosi dan empati ketika melihat merek tersebut. Bahkan, akan muncul rasa gembira hanya sekedar melihat iklan di televisi.
Jenis-Jenis Model Awareness
Ketika berbicara tentang “Meningkatkan kesadaran merek”, tentu akan muncul berbagai spekulasi.
Kesadaran model mana yang dimaksud?
Oleh karena itu, Anda dapat membagi model awareness menjadi tiga jenis dan tiga tahap kesadaran yang berbeda, yaitu pengakuan merek, model recall, dan Prime of Thoughts Awareness . Berikut penjelasan lebih lengkap tentang ketiganya.
1. Pengakuan Merek
Pengakuan merek adalah jenis model awareness paling awal. Pada tahap ini konsumen akan mengenali dan mengidentifikasi merek tersebut. Mereka sudah paham dan tau tentang sebuah merek bahkan hanya dari sekilas melihat visualisasi merek tersebut.
Contoh model awareness tipe ini adalah ketika Anda bisa mengingat model Dunkin Donut hanya dari melihat warna pink dan kuning pada merek mereka.
2. Model Recall
Pada tahap recall pelanggan sudah selangkah lebih maju dari sekedar “mengenal” dan “mengakui” keberadaan merek. Pada tahap ini, pelanggan akan ingat secara spontan jika ditanya tentang sebuah merek.
Misal ketika Anda ditanya merek sepatu maka Nike dan Converse menjadi yang pertama terlintas di benak Anda. Contoh lain adalah ketika Anda bicara tentang kamera, maka nama Fujifilm tidak akan pernah tergantikan.
3. Prime of Thoughts Bisnis
Tahap paling atas model bisnis adalah Prime of thoughts bisnis . Pada tahap ini pelanggan sudah yakin terhadap suatu merek dan selalu membeli merek tersebut secara rutin. Mereka sudah tidak akan pernah melirik merek lain karena sudah yakin dengan merek tertentu.
Contoh model bisnis dari tahap ini adalah ketika Anda ingin membeli pasta gigi. Pepsodent akan selalu menjadi merek kesukaan atau favorit Anda meskipun banyak merek lain yang mungkin lebih bagus. Tapi, karena Anda sudah terbiasa dengan pepsodent sedari dulu, maka tidak ada lagi alasan untuk menggantinya dengan merek yang lain.
7 Cara Membangun Model Consciousness
Membangun model consciousness sebenarnya adalah sesuatu yang harus dibentuk dari dalam diri model tersebut. Jika dari dalam sudah clear, masalah seperti persepsi dan kepercayaan konsumen hanya tinggal menunggu waktu.
Namun, membangun model consciousness juga tidak bisa dibilang gampang. Perlu strategi khusus yang sesuai dengan karakter model agar bisa lebih cepat mewujudkannya. Berikut ini adalah 7 cara membangun model consciousness.
1. Perbaiki Kualitas Produk
Ketika hendak membeli produk, yang pertama kali dilihat adalah kualitasnya. Semakin berkualitas sebuah barang maka angka penjualan akan semakin meningkat. Namun, ketika berbicara tentang model consciousness, penjualan bukan menjadi hal yang paling utama.
Kualitas produk atau jasa dalam model consciousness akan berperan sebagai gerbang bagi calon konsumen untuk menaruh kepercayaan terhadap merek. Jika sampai tahap ini mereka puas dengan produk yang dihasilkan, maka kepercayaan dan kesadaran mereka akan meningkat.
Namun jika pada tahap ini produk tidak bisa memuaskan mereka, maka tidak akan ada lagi interaksi selanjutnya. Termassuk tidak ada lagi pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian selanjutnya. Jadi, penting bagi sebuah perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk sebelum memikirkan strategi lain kedepannya.
2. Good Service and Good Angle
Cara kedua yang dapat dilakukan ketika Anda ingin membangun dan meningkatkan kesadaran merek adalah dengan memberi pelayanan yang baik dengan angle yang baik pula.
Pelanggan itu selalu ingin menjadi yang diutamakan. Jadi, pelayanan harus benar-benar diupayakan semaksimal mungkin. Dalam pelayanan ini, kecepatan memang perlu, tapi angle dari perusahaan adalah lebih utama. Angle yang dimaksud di sini adalah tentang cara menjawab, jawaban yang diberikan, dan respon lain yang bertujuan untuk menghadirkan rasa nyaman ketika berinteraksi dengan pelanggan.
Banyak perusahaan dengan produk yang bagus mendapatkan komplain karena tidak service tidak menyenangkan. Ingat, model dan pelanggan itu simbiosis mutualisme. Saling membutuhkan satu sama lain.
3. Perjelas Model Positioning
Model positioning itu simpelnya adalah di mana model ingin memposisikan dirinya. Siapa yang akan menjadi goal marketnya. Dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.
Sebagai contoh adalah model Apple. Apple ini memposisikan dirinya sebagai perusahaan dengan produk premium, mahal, tapi kualitasnya tidak terkalahkan. Dengan begitu, goal market mereka adalah orang-orang melek teknologi dari kalangan menengah hingga atas.
Strategi branding mereka telah disesuaikan dengan model positioning yang mereka buat. Jadi akan lebih mudah mendapatkan model consciousness karena semua telah di set di awal.
4. Berkolaborasi dengan Merek Ternama
Salah satu cara meningkatkan worth model adalah melalui kerjasama dengan model lain yang levelnya di atas model Anda. Baik dari segi popularitas, kualitas produk, maupun revenue.
Model yang sudah besar itu mereka sudah punya nama dan konsumen yang loyal. Semua hal yang mereka lakukan akan mendapat dukungan konsumen. Produk apapun yang mereka keluarkan akan selalu laris dipasaran.
Ketika Anda membangun kerjasama dengan model seperti ini, keuntungan besar sudah menanti Anda, termasuk dari segi model consciousness.
Orang akan lebih sadar tentang keberadaan model Anda karena popularitas model yang bekerjasama dengan Anda sudah terjamin. Pelanggan dari model yang sudah populer juga berpotensi besar untuk menjadi pelanggan Anda.
5. Memanfaatkan search engine marketing
Ketika ingin membentuk model consciousness, Anda perlu membuka sebanyak mungkin channel. Web site adalah channel yang tepat untuk hal ini.
Salah satu cara memanfaatkan web site sebagai channel memperoleh consciousness konsumen adalah dengan melibatkan search engine marketing. search engine marketing akan mengoptimasi konten web site sehingga bisa dilihat lebih banyak orang.
Semakin banyak orang melihat konten Anda, maka consciousness pun akan ikut meningkat. Apalagi, web site punya algoritma sendiri yang akan terus bekerja selama masih ada site visitors yang masuk. Jadi Anda tidak perlu takut konten tidak terbaca karena perubahan algoritma.

6. Bentuk Persepsi Lewat Social Media
Media sosial adalah tempat ternyaman untuk membentuk model consciousness. Kenapa demikian? Tentu saja karena media sosial memiliki pengguna aktif yang jumlahnya tak terhitung. Setiap hari mereka menggunakan media sosial untuk mencari informasi, berbelanja, atau bahkan hanya untuk mencari hiburan semata.
Behavior semacam ini yang sekiranya perlu dimanfaatkan oleh pemilik model untuk membentuk persepsi mereka dan meningkatkan kesadaran terhadap merek milik Anda.
Buatlah konten yang menghibur tapi tetap edukatif tentang produk Anda. Dari situ, Anda bisa berinteraksi dan bertransaksi dengan audiens yang telah menjadi konsumen Anda.
7. Berikan Apresiasi Pelanggan
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “kode promo”. Sebuah kode yang diberikan oleh model kepada seseorang yang sering melakukan pembelian. Melalui kode ini pelanggan akan mendapat promo-promo menarik berupa potongan harga, free ongkir, dan lain sebagainya.
Pemberian kode referal ini adalah salah satu bentuk apresiasi pelanggan karena sudah rutin membeli produk Anda. Dengan apresiasi semacam ini, pelanggan akan merasa dihargai keberadaannya dan akan semakin conscious dengan merek Anda.
Cara Mengukur Model Consciousness
Dalam sebuah model, strategi apapun semuanya harus terukur. Hal ini bertujuan untuk mempermudah evaluasi dan mengetahui sejauh mana model bertumbuh. Tidak terkecuali masalah model consciousness.
Meskipun mengukur model consciousness itu terbilang sulit karena Anda tidak tau pasti apa yang dilakukan oleh konsumen. Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa membantu Anda untuk mengetahui tingkat keberhasilan model consciousness. Intip beberapa caranya berikut ini.
1. Survei Audiens
Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengukur keberhasilan consciousness sebuah merek adalah dengan melakukan survei audiens.
Bentuk dari surveynya bisa beragam, sesuai dengan kebutuhan model. Bisa melalui media sosial, kuesioner yang disebar luaskan, wawancara followers secara random, maupun melalui komunitas pelanggan.
Isi dari survey pun tergantung dari kebutuhan model. Information apa yang Anda butuhkan dari konsumen, seberapa dalam survey yang dilakukan, dan kebutuhan-kebutuhan lain.
Dari information tersebut, Anda bisa menganalisa kekuatan model consciousness yang telah dibentuk.
2. Perception Media Sosial
Semua media sosial pasti punya tab perception. Dalam tab perception tersebut Anda bisa tau jumlah orang yang berinteraksi dengan akun Anda. Berapa orang yang share, komen, like. Siapa saja orang-orang yang melakukan interaksi dan apa saja yang mereka bicarakan. Semua bisa Anda ketahui.
Information yang sudah cukup lengkap ini bisa dijadikan acuan untuk mengukur model consciousness. Semakin banyak orang berinteraksi dengan akun Anda, maka semakin banyak pula yang sadar atas keberadaan model Anda.
3. Google Alerts
Google Alerts adalah sebuah cara untuk mengetahui berapa banyak nama model Anda disebut dalam situs web site lain. Google Alerts akan mengirimkan notifikasi melalui e-mail setiap kali nama model Anda di sebutkan.
Cara ini cukup ampuh untuk mengukur seberapa dikenal model Anda oleh orang lain. Semakin sering Google Alerts mengirimkan notifikasi, maka semakin sering pula model Anda disebut. Jika sudah begitu, dapat dikatakan bahwa sudah muncul yang sadar, kenal, dan merasa dekat dengan keberadaan model Anda.
Kesimpulan
Model consciousness atau kesadaran merek merupakan sebuah strategi untuk mengukur kesadaran masyarakat tentang suatu merek tertentu. Kesadaran merek ini memiliki tiga jenis dengan tiga degree yang berbeda yakni, Pengakuan Merek, Model Recall, dan Prime of Thoughts Consciousness.
Jika ingin bertahan di dunia bisnis dalam jangka waktu panjang, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan dengan serius sebuah strategi untuk membangun model consciousness. Hal ini tentu disebabkan karena model consciousness itu berkaitan dengan loyalitas pelanggan. Bagi sebuah model, loyalitas pelanggan sangat penting.
Tidak hanya berkaitan dengan penjualan produk semata, namun juga tentang kepercayaan pelanggan terhadap mereka.
Untuk membangun model consciousness, tidak bisa instan dalam waktu cepat. Dibutuhkan strategi yang matang dan waktu yang lama. Salah satu strateginya adalah melalui channel digital, baik itu search engine marketing, internet design, Google Advertisements, maupun social media administration. Dalam hal ini, Anda bisa menghubungi Develop and Bless untuk berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi terbaik yang akan berguna untuk membangun model consciousness.
Selain itu, keberhasilan strategi model consciousness juga harus selalu diukur agar bisa dilakukan evaluasi secara berkala. Gunakan instruments analisis seperti Google Alerts, Perception social media, atau survey guide untuk membantu Anda.